Kemah Bakti Harmoni Beragama yang di selenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat yang dihadiri oleh 27 Kabupaten Kota yang masing-masing kabupaten kota mengirimkan peserta 20 orang peserta dari berbagai agama Islam, Hindu, Buddha, Kong Hu Chu, Katolik dan Kristen Protestan dengan jumlah peserta 2.500 (dua ribu lima ratus orang) beserta pendamping, dan pembina dari masing-masing agama dari semua Kabupaten Kota dengan jumlah total lebih dari 3.000 (tiga ribu orang) Pelajar yang hadir dari MAN dan sekolah swasta dan Negeri di 27 Kabupaten Kota se-Jawa Barat dari berbagai sekolah.



Pelajar lintas agama Kabupaten Purwakarta yang tergabung dalam pendidikan Karakter agama keagamaan dan pendalaman Kitab-kitab harmoni bersumber dari Kitab Suci turut terlibat kegiatan Kemah Bakti Harmoni. Berkat dukungan Pastor Kepala Paroki Salib Suci RD. Thomas Sunarto, Pr dan koordinasi dengan Pembimas Katolik Ibu Rosentina Lopez, S.Pd untuk mengirimkan perwakilan dari Kabupaten Kota dengan komunikasi dan koordinasi dengan H. Sopian selaku kepala Kemenag Kabupaten Purwakarta dengan diawali pelantikan pengukuhan pengurus dan sekaligus Launching Saka Amal Bakti oleh Bupati Kabupaten Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika, SE.



Pelantikan dilaksanakan di gedung maya Datar dan dihadiri oleh H.Agus kasubag TU, Lulu Mukiyah perwakilan pengawas PAI dan semua pembina dari kantor kementerian agama Kabupaten Purwakarta. H. Sopian selalu berkoordinasi dan memberikan dukungan dari persiapan sampai pemberangkatan kemah bakti harmoni. Kegiatan Kemah Bakti Harmoni dilaksanakan pada hari Selasa sampai dengan Kamis, 27-29 Desember 2022 yang di ikuti oleh pelajar Kabupaten Purwakarta dari berbagai agama antara lain; Islam, Hindu, Buddha, Kristen Protestan, dan Katolik yang bersekolah di sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan Total jumlah yang hadir pelajar Kabupaten Purwakarta berjumlah 23 siswa-siswi dari pelajar Islam dan Katolik.



Kegiatan Kemah bakti harmoni yang dikemas dengan metode persaudaraan dalam keberagaman dengan kerja tim lintas agama melalui kemah dan kerja tim antar pelajar lintas agama.


Kegiatan kemah bakti harmoni di dampingi oleh Paulus Bambang Iriyanto Guru AKPK UPTD SMP Negeri 1. Bambang Irianto langsung hadir di Jatinangor Sumedang Jawa Barat. Paulus Basuki Guru AKPK UPTD SMPN 3 Purwakarta juga menemani dan mengantar pelajar lintas agama untuk memberikan semangat dan Guru AKPK UPTD SMPN 7 Yohanes Baptis turut serta menghantar tenda, kompor dan alat-alat kemah bakti harmoni bersama pelajar menggunakan mikro Bus berangkat bersama pelajar. Pelajar AKPK berangkat bersama menggunakan 1 Mikro Bus menuju MAN Purwakarta dan 2 Mobil Truk Armed Purwakarta untuk selanjutnya menuju Jatinangor Sumedang. Kegiatan diawali dengan memasang tenda dan kegiatan koordinasi dengan berbagai kegiatan yang membangun persaudaraan.


Gerakan Pramuka Sanggar ikut serta dalam kegiatan kemah bakti harmoni beragama tingkat Kwartir daerah Jawa Barat, yang dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 2022, di Bumi Perkemahan Kiara Payung Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Pada kegiatan ini, MAN Purwakarta mengirimkan 10 orang peserta yang terdiri dari 10 penegak putra dan 10 orang penegak putri. Menurut Carlos pelajar AKPK Purwakarta, salah satu peserta mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang karena bisa mengikuti kegiatan Pramuka diakhir tahun. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk anggota Pramuka untuk bisa menjadi silaturahmi dengan agama lain dalam bentuk perkemahan. Tentu rasanya senang. Saya bisa kembali beraktivitas di akhir tahun ini, hitung-hitung mengisi liburan sekolah. Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kita jadi punya banyak relasi bahkan dari berbagai agama. Kami juga terhibur dengan penampilan kebudayan dari setiap kontingen,” ungkap Paulus Bambang Iriyanto guru AKPK UPTD SMPN 1 Purwakarta.


Dalam kegiatan tersebut terdapat pengukuhan pengurus dan sekaligus Launching Saka Amal Bakti yang ada di Kwartir Daerah Jawa Barat dan merupakan satu-satunya saka amal bakti di Indonesia. "Tidak ada perdamaian di antara bangsa-bangsa tanpa perdamaian di antara agama-agama. Tidak ada perdamaian antar agama tanpa dialog antar agama. Tidak ada dialog antar agama tanpa penyelidikan atau investigasi tentang fondasi agama-agama," Penulis Yohanes Baptis Sutarno, S.Pd Guru AKPK Tingkat Dasar Kabupaten Purwakarta Istimewa.