Peserta Sukma Sensing Di Kebun Persahabatan
Purwakarta, (11/07/2023) - Sekolah Keterampilan Masyarakat (SUKMA) yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta bekerjasama dengan Self Learning Institute (SLI) sebagai fasilitator pada hari Selasa, 11 Juli 2023 mengadakan kegiatan ke-5 di Kebun Persahabatan bagi para pesertanya.
Peserta SUKMA yang berjumlah 24 orang mengadakan beberapa kegiatan di Kebun Persahabatan yang dibimbing langsung oleh Mochammad Irvan Efrizal beserta tim dan diterima langsung oleh Bhante Kamsai pemilik Kebun Persahabatan yang juga salah satu Dharmaduta terkenal di Indonesia.
Kegiatan yang dilakukan antara lainmeditasi, Sensing atau pengindraan para peserta dan beberapa kegiatan lainnya. Sensing adalah salah satu aspek yang berkaitan dengan cara seseorang dalam menerima informasi berdasarkan fakta yang ada dan dikonfirmasi lewat pengalaman. Di Kebun Persahabatan para peserta akan melihat dan mengambil pelajaran tentang suasana kebun serta belajar konservasi air yang sudah dilakukan oleh Bhante Kamsai.
Kebun persahabatan berada di Kampung Panenjoan Desa Salam Mulya Kecamatan Pondok Salam. Dinamakan kebun persahabatan karena kebun yang memiliki luas 10 hektar ini tidak dikhususkan sebagai tempat peribadatan ataupun meditasi Umat Budha tetapi juga terbuka bagi agama lainnya yang ingin beribadah dengan tenang.
Di kebun ini terdapat banyak jenis pohon, bunga maupun tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia tidak hanya sebagai bahan pokok tetapi sebagai penunjang kebutuhan manusia lainnya. Menurut Bhante Kamsai, beliau dan para bhante lainnya hanya memakan apa yang ada di kebun tersebut dan menggunakan kayu serta mata air untuk menunjang kebutuhan mereka. Bhanten Kamsai juga banyak memberikan cerita maupun pengalamannya yang berhubungan dengan alam dan se-isinya. Tentang menghargai dan pentingnya air, tanah, api dan angin sebagai bagian dari kehidupan.
Para peserta SUKMA oleh Bhante Kamsai diajak berkeliling dan diperkenalkan beberapa jenis tanaman. Selain itu beberapa peserta diajak untuk mencoba makanan sederhana namun sehat yang biasa dimakan oleh Bhante Kamsai yaitu Bubur Sereh. Bubur sereh yang dimaksud adalah nasi yang disiram air panas kemudian dimakan beserta sereh dan garam. Menurut peserta yang mencoba, meskipun sederhana tetapi ketika dicoba rasanya enak dan menyegarkan.
Efrizal atau Rizal founder dari SLI mengatakan bahwa tujuan kedatangan para peserta adalah untuk saling menyambung rasa dan belajar tentang melihat dengan batin bagaimana Bhante Kamsai mengelola 10 hektar yang dulunya mengalami kesulitan air namun kini bisa membantu mengairi ratusan hektar area pesawahan di sekitar kebun. Tentang pengalaman Bhante Kamsai yang tulus ingin mengembalikan kelestarian alam di kebun tersebut.
Menurut beberapa peserta setelah berkeliling kebun persahabatan dan mendapatkan banyak informasi dari Bhante Kamsai banyak sekali pembelajaran yang didapat seperti lebih menghargai diri sendiri dan alam sekitar yang telah menemani ketika lahir sampai hari ini. Selain itu peserta lainnya mengatakan bahwa dengan berkunjung ke kebun persahabatan, dia jadi teringat akan orang tuanya yang ternyata sebetulnya telah mengajarkan mencintai dan menghargai alam diantaranya dari apa yang dimakan maupun diminum serta obat-obatan dari tanaman yang ternyata jauh lebih memberikan banyak manfaat.
Harapan bagi peserta, menurut Rizki Agung Prakoso salah satu fasilitator adalah agar peserta bisa mendapatkan ilmu yang tentunya aplikatif setelah melihat langsung konsep-konsep dari permaculture dan tentang memperlakukan air untuk tata kelola lingkungan yang ada. (MH/Red.)