Pentingkah Membawa Bekal Makanan ke Sekolah?
Beberapa tahun terakhir ini anak-anak semakin menjadi pusat perhatian pemerintah hal ini terkait berbagai permasalahan yang menimpa generasi penerus bangsa tersebut. Salah satu masalah anak yang menjadi fokus perhatian utama pemerintah adalah tentang gizi anak. Maraknya rendahnya gizi anak, banyaknya anak menyandang status stunting dan sudah terkena penyakit parah sejak dini membuat pemerintah baik pusat maupun daerah mencari solusi agar gizi dan kesehatan anak Indonesia terjaga dan anak-anak tumbuh dengan sehat.
Salah satu program pemerintah untuk mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan anak adalah dengan menggalakan kegiatan membawa bekal ke sekolah. Kegiatan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Dalam Pasal 3 tercantum bahwa materi pembinaan kesiswaan meliputi kualitas jasmani, kesehatan , dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi. Bahkan sejak tahun 2013, Pemerintah mencanangkan Hari Bekal Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 April dengan tujuan agar timbul kesadaran akan pentingnya kesehatan anak Indonesia terutama gizi dan kebersihan dari makanan anak tersebut.
Di Kabupaten Purwakarta, pemerintah daerah bahkan sudah lama mencanangkan Gerakan membawa bekal ke sekolah yang kemudian disahkan dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 69 Tahun 2015 tentang Pendidikan Berkarakter. Pada Perbup tersebut terdapat Bab VIII Pasal 13 – 18 yang berisi tentang Kewajiban Membawa Bekal Makanan/Minuman ke Sekolah. Salah satu pointnya adalah bahwa pelajar di Purwakarta wajib membawa makanan dan minuman dari rumah ke sekolah sebagai pembiasaan hidup sehat dan hemat.
Bahkan tahun lalu sebagai Impelementasi dari pelaksanaan pembelajaran Tatanen di Bale Atikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang dipimpin oleh Dr. H. Purwanto, M.Pd mengadakan Festival Makanan Sehat yang berisi olahan-olahan makanan sehat dari sayuran maupun tumbuhan yang ditanam di sekolah dan bisa juga sebagai bekal makanan.
Mengapa membawa bekal itu penting?
Dahulu membawa bekal ke sekolah identik dengan hanya pelajar TK saja yang membawa bekal ke sekolah namun kini membawa bekal ke sekolah dilakukan juga oleh pelajar SD dan SMP sebagai bagian dari pendidikan berkarakter di Purwakarta sekaligus agar kesehatan dan gizi anak terjaga dengan baik.
Membawa bekal makanan ke sekolah ternyata mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan anak-anak kita. Namun belum semua orang tua paham dan tahu tentang asupan apa saja yang sebaiknya bisa menjadi bekal makanan bagi anaknya.
Menurut Kepala Instalasi Gizi RSUD Bayu Asih, Ibu Lina Ferryaan, S.Gz., M.KM banyak sekali manfaat yang didapat Ketika anak-anak membawa bekal makanan ke sekolah antara lain:
Makanan lebih sehat dan lebih higienis
Makanan yang dibawa oleh anak tentunya lebih sehat dan higienis karena makanan tersebut di olah langsung oleh orang rumah terutama orang tua dan bahan-bahannya dicuci terlebih dahulu. Ibu bertindak tidak hanya sebagai pengolah tapi juga mengawasi agar makanan anaknya tetap terjaga.
Nutrisi dan gizi anak terpenuhi
Bekal makanan yang dibawa anak sebaiknya memenuhi minimal 4 zat gizi yang seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan. Makanan pokok berupa karbohidrat seperti nasi, kentang, mie ataupun roti. Sumber protein seperti lauk hewani, telur ataupun lauk nabati). Untuk sayuran berupa sayuran rebusan ataupun sayuran yang diolah. Anak-anak sebaiknya setiap makan harus ada lauknya hewani yang jika tidak ada bisa diganti dengan susu ataupun telur.
Dengan setiap hari anak mendapat asupan gizi dan nutrisi yang baik maka pertumbuhan anak terpenuhi dan kebutuhan gizinya menjadi tinggi. Selain itu kebiasaan orang tua memberikan anak makanan bergizi dan sehat akan berpengaruh juga pada pembiasaan anak ke depannya untuk menyukai makanan yang diterimanya sejak dini.
Bekal Makanan bervariasi
Bekal yang dibawa anak ke sekolah membuat orang tua berinovasi agar anak tidak makan makanan yang sama setiap harinya. Orang tua bisa menyiapkan pilihan kombinasi menu ataupun membuat tampilan makanan semenarik mungkin agar anak tersebut makan bekal makanannya. Misalnya membuat nasi goreng yang kemudian digulung dengan dadar telur.
Menambah energi dan meningkatkan daya konsentrasi anak
Bekal yang dibawa anak sebagai sarapan yang setelah dimakan akan memberikan anak cukup energi untuk beraktivitas di sekolah, menjadi lebih semangat dan bertenaga. Jika anak-anak tersebut tidak makan dahulu maka kondisinya bisa lemah dan kurang konsentrasi dalam menerima pembelajaran mengingat penyimpanan energi tubuh pada anak-anak usia sekolah belumlah banyak.
Memaksimalkan waktu istirahat
Anak-anak biasanya sarapan sebelum pelajaran di mulai ataupun pun sedang ada jam kosong sehingga waktu istirahat bisa mereka pergunakan tidak lagi untuk jajan karena asupan gizi mereka sudah terpenuhi tetapi juga bisa memaksimalkan waktu istirahat seperti yang dilakukan oleh pelajar Purwakarta yang menjadikan waktu istirahat sebagai ajang bermain kaulinan barudak, bermain catur ataupun tatanen.
Lebih Hemat
Menurut Kadisdik, dengan adanya kebun sekolah dan membawa bekal makanan maka uang jajan anak bisa berkurang setiap harinya dan orang tua bisa lebih menghemat pengeluaran. Dengan asupan makanan yang sehat, energi anak menjadi banyak dan tidak mudah lapar sehingga keinginan untuk jajan menjadi berkurang.
Dengan banyaknya manfaat dalam membawa bekal makanan sehat ke sekolah maka hal ini tentunya harus terus menjadi kebiasaan bagi orang tua dan mau meluangkan waktunya untuk menyiapkan bekal anaknya. Karena bagaimanapun orang tua adalah rumah pertama bagi pembiasaan dan kesehatan anak serta tumbuh kembangnya anak yang kemudian dibantu dalam pembentukan karakternya di sekolah. (MH/Red.)