PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator eknomi makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Laju pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan perubahan PDRB atas dasar harga konstan tahun berjalan terhadap tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai bertambahnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun. Pandemi Covid-19 menyebabkan roda perekonomian tidak bisa berjalan normal, upaya untuk menekan penyebaran virus SARS-CoV-2 sebagai virus penyebab Covid-19 memaksa pemerintah mengambil aturan yang membuat faktor-faktor produksi tidak bisa berkontribusi secara optimal dalam penciptaan nilai tambah. Hal ini menyebabkan perekonomian Kota Cirebon pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,99. Besarnya peranan berbagai lapangan usaha ekonomi dalam meproduksi barang dan jasa sangat menentukan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur perekonomian Kota Cirebon selama lima tahun terakhir (2016-2020) didominasi oleh lima kategori lapangan usaha, diantaranya Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor; Jasa Keuangan dan Asuransi; Transportasi dan Pergudangan; Industri Pengolahan serta Konstruksi. Secara bersama-sama kelima lapangan usaha tersebut memegang peranan sekitar 72,55 persen. Meskipun pada tahun 2020 secara umum perekonomian Kota Cirebon mengalami konstraksi, beberapa lapangan usaha justru masih bisa bertahan dan tumbuh positif. Lapangan usaha informasi dan komunikasi merupakan salah saru dari enam lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi bahkan mampu mencapai dua digit, yaitu 33,83 persen. Kondisi ini salah satunya diakibatkan adanya penyesuaian proses bisnis di beberapa lapangan usaha yang lebih memanfaatkan teknologi internet sebagai media bisnis mereka saat pandemi. Sementara itu sejumlah lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negatif diantaranya adalah jasa perusahaan yang mengalami kontraksi paling dalam sebesar 12,19 persen, diikuti oleh penyediaan akomodasi dan makan minum yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 8,11 persen, serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib/publik yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 7,22 persen.